Tampilkan postingan dengan label Pengetahuan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pengetahuan. Tampilkan semua postingan

Senin, 08 Juli 2013

Al Biruni

Abu Raihan Al-Biruni (juga, Biruni, Al Biruni; lahir 5 September 973 – meninggal 13 Desember 1048 pada umur 75 tahun) (bahasa Persia: ابوریحان بیرونی ; bahasa Arab: أبو الريحان البيروني) merupakan matematikawan Persia, astronom, fisikawan, sarjana, penulis ensiklopedia, filsuf, pengembara, sejarawan, ahli farmasi dan guru, yang banyak menyumbang kepada bidang matematika, filsafat, obat-obatan.
Abu Raihan Al-Biruni dilahirkan di Khawarazmi, Turkmenistan atau Khiva di kawasan Danau Aral di Asia Tengah yang pada masa itu terletak dalam kekaisaran Persia. Dia belajar matematika dan pengkajian bintang dari Abu Nashr Mansur.
Abu Raihan Al-Biruni merupakan teman filsuf dan ahli obat-obatan Abu Ali Al-Hussain Ibn Abdallah Ibn Sina/Ibnu Sina, sejarawan, filsuf, dan pakar etik Ibnu Miskawaih, di universitas dan pusat sains yang didirikan oleh putera Abu Al Abbas Ma'mun Khawarazmshah. Abu Raihan Al-Biruni juga mengembara ke India dengan Mahmud dari Ghazni dan menemani beliau dalam ketenteraannya di sana, mempelajari bahasa, falsafah dan agama mereka dan menulis buku mengenainya. Dia juga menguasai beberapa bahasa diantaranya bahasa Yunani, bahasa Suriah, dan bahasa Berber, bahasa Sanskerta.

Berikut karya-karya Al-Biruni ialah:
  • Ketika berusia 17 tahun, dia meneliti garis lintang bagi Kath, Khwarazm, dengan menggunakan altitude maksima matahari.
  • Ketika berusia 22, dia menulis beberapa hasil kerja ringkas, termasuk kajian proyeksi peta, "Kartografi", yang termasuk metodologi untuk membuat proyeksi belahan bumi pada bidang datar.
  • Ketika berusia 27, dia telah menulis buku berjudul "Kronologi" yang merujuk kepada hasil kerja lain yang dihasilkan oleh beliau (sekarang tiada lagi) termasuk sebuah buku tentang astrolab, sebuah buku tentang sistem desimal, 4 buku tentang pengkajian bintang, dan 2 buku tentang sejarah.
  • Beliau membuat penelitian radius Bumi kepada 6.339,6 kilometer (hasil ini diulang di Barat pada abad ke 16).
Hasil karya Al-Biruni melebihi 120 buah buku.
Sumbangannya pada bidang matematika yakni:
Hasil keryanya selain bidang matematika yaitu:
  • Kajian kritis tentang ucapan orang India, apakah menerima dengan alasan atau menolak (bahasa Arab تحقيق ما للهند من مقولة معقولة في العقل أم مرذولة) - sebuah ringkasan tentang agama dan filosofi India
  • Tanda yang Tersisa dari Abad Lampau (bahasa Arab الآثار الباقية عن القرون الخالية) - kajian komparatif tentang kalender dari berbagai budaya dan peradaban yang berbeda, dihubungkan dengan informasi mengenai matematika, astronomi, dan sejarah.
  • Peraturan Mas'udi (bahasa Arab القانون المسعودي) - sebuah buku tentang Astronomi, Geografi dan Keahlian Teknik. Buku ini diberi nama Mas'ud, sebagai dedikasinya kepada Mas'ud, putra Mahmud dari Ghazni.
  • Pengertian Astrologi (bahasa Arab التفهيم لصناعة التنجيم) - pertanyaan dan jawaban model buku tentang matematika dan astronomi, dalam bahasa Arab dan bahasa Persia
  • Farmasi - tentang obat dan ilmu kedokteran
  • Permata (bahasa Arab الجماهر في معرفة الجواهر) tentang geologi, mineral, dan permata, dipersembahkan untuk Mawdud putra Mas'ud
  • URL: (Inggris) Al Beruni "On Stones" online complete text
  • Astrolab
  • Buku ringkasan sejarah
  • Riwayat Mahmud dari Ghazni dan ayahnya
  • Sejarah Khawarazm
  • sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Al-Biruni

Kamis, 17 Januari 2013

Galaksi Bimasakti


Di angkasa luar sana, mungkin tak ada hal lebih misterius dan luar biasa indahnya selain Galaksi Bimasakti  (Milky Way), yang terhampar seperti barisan permata dari ujung langit ke ujung langit lainnya. Orang-orang zaman dahulu berfikir bahwa susunan benda-benda langit dalam Galaksi Bimasaktiadalah jalan yang dilalui para malaikat untuk sampai ke Surga. Tetapi sekarang telah kita ketahui fakta sebenarnya mengenai apa dan bagaimana galaksi itu. Galaksi Bimasakti adalah wilayah maha luas tempat dimana Matahari, Bumi dan benda-benda langit lainnya berada. Galaksi kita ini berbentuk seperti sebuah permukaan jam, bundar dan lempeng. Jika Anda bisa pergi ke atas galaksi kita ini dan melihat ke bawah, maka ia akan tampak seperti permukaan jam yang sangat sangat besar. Tetepai kita berada didalamnya, dan ketika kita melihatnya yang kita liahat hanyalah batas-batas bagian dalam dari jam tersebut. Jadi yang kita lihat hanyalah batas-batas galaksi yang mengelilingi kiat. Karena terdapat jutaan bintang-bintang di dalamnya, maka kita melihatnya sebagai jalur susu (Milky Way) atau Galaksi Bimasakti

sumber: buku Perpustakaan "Aku Cinta Ilmu" SDN Wadungasri Kec. Waru - Sidoarjo (dengan pengubahan) 

Sabtu, 12 Januari 2013

Keadaan di Bulan


Jejak-jejak kaki yang ditinggalkan olehh para astronot Apollo akan tetap ada di Bulan selama berabad-abad, karena disana tak ada angin. Bendera yang ditancapkan oleh para astronot Amerika Serikat dilebarkan dengan batangan logam, karena di Bulan tidak ada angin untuk mengibarkannya. Bulan tidak memiliki atmosfir, sehingga disana tidak ada cuaca seperti yang kita alami di Bumi. Karena tidak ada atmosfiruntuk menangkap panas, suhu di permukaan Bulan berubah-ubah secara dramatis, mulai dari 1000C pada tengah hari sampai -1730C pada malam harinya. Di Bulan tidak terjadi hujan atau gempa untuk mengkikis atau meretakkan kawah-kawahnya, sehingga keadaan Bulan tetap sama selama jutaan tahun. Bulan tidak menghasilkan cahaya sendiri, tetapi bulan tampak terang karena memantulkan cahaya dari matahari. Untuk memahaminya, misalkan matahari sebagai bola lampu, dan bulan sebahgao cermin yang memantulkan cahaya dari bola lampu itu. Fase bulan mengalami perubahan karena saat bulan mengelilingi bumi, permukaan bulan yang terkena sinar matahari hanya bagian-bagian yang tidak terhalangi bumi.

Sumber: buku Perpustakaan "Aku Cinta Ilmu" SDN Wadungasri Kec. Waru - Sidoarjo

Planet Merkurius


Merkurius yang berdiameter 4878 km merupakan planet yang paling dekat dengan matahari. Jarak rata-rata dari matahari ke merkurius adalah 57,9 juta km. Karena ukuran dan kedekatannya dengan matahari, planet ini sulit teramati dari bumi tanpa menggunakan teleskop. Pada saat-saat tertentu dalam satu tahun, planet merkurius terlihat di langit sebelah barat segera setelah matahari terbenam. Pada saat lainnya, planet ini terlihat di langit sebelah timur beberapa waktu sebelum matahari terbit. Merkurius bergerak mengelilingi matahari lebih cepat dibandingakan dengan planet-planet yang lain. Kecepatannya mencapai 48 km/s dan memiliki periode orbit 88 hari (hari bumi).
Permukaan planet merkurius tampak sangat mirip dengan permukaaan bulan. Permukaan merkurius memantulkan sekitar 6% cahaya matahari yang diterimanya, sama seperti permukaan bulan. Seperti bulan, permukaan merkurius ditutupi oleh lapisan tipis mineral silikat dalam bentuk partikel-partikel halus. Di merkurius juga terdapat kawah, pegunungan, dan dataran seperti halnya di bulan. Para ilmuwan astronomi meyakini bahwa kawah yang ada terjadi akibat meteor atau komet yang jatuh ke planet tersebut. Atmosfer merkurius terlalu tipis sehingga tidak mampu menghambat gerakan meteor yang mendekatinya.
Meskipun merkurius memiliki permukaan yang mirip dengan bulan, namun struktur bagian dalamnya lebih menyerupai bumi. Para ilmuwan yakin bahwa merkurius sebagian besar juga terdiri dari besi dan unsur-unsur berat lainnya seperti bumi. Ini lebih dikuatkan dengan ditemukannya medan magnetik yang kuat disekitar merkurius, yang diduga dihasilkan oleh inti merkurius yang mengandung besi besi cair seperti juga halnya bumi.
Keadaan cuaca di merkurius sangat kering dan panas, dan hampir tanpa udara. Cahaya yang jatuh ke permukaannya tujuh kali lebih kuat dibandingkan yang diterima bumi. Atmosfer merkurius yang terlalu tipis tidak mampu menyerap banyak cahaya yang diterimanya, sehingga pada siang hari, suhu di merkurius mencapai 4270C , sedangkan pada malam hari suhu turun menjadi -1730C . karena sangat tipisnya atmosfer merkuriusjuga menyebabkan langit di merkurius tampak hitam, sehingga kemungkinan bintang-bintang terlihat di siang hari.
Pada 29 Maret 1974, Mariner 10 menjadi pesawat ruang angkasa pertama yang mampu mendekati merkurius pada ketinggian 740 km. Selama mendekati merkurius, Mariner 10 mengambil gambar permukaan dari jarak dekat dan mampu mendekati adanya medan magnetik. Pesawat ini kembali mendekati pada 24 September 1974 dan 16 maret 1975. Di samping menyelidiki merkurius, Mariner 10 juga menyelidiki planet Venus.

Sumber: buku IPA FISIKA SMA kelas 10 TERPADU PENERBIT ERLANGGA PENULIS BOB FOSTER
(dengan pengubahan)

MATAHARI


Matahari adalah sebuah bintang yang terdekat dari bumi. Jarak rata-rata bumi ke matahari adalah 149 600 000 km. Jarak ini disebut sebagai satu satuan astronomi  (SA atau AU = astronomical unit). Jarak benda-benda langit yang lain ke bumi biasa juga dinyatakan dalam satuan SA ini. Dalam tata surya, matahari merupakan pusat dan penggerak anggota-anggotanya. Karena pengaruh gaya gravitasi matahari, semua planet beredar mengelilingi matahari, demikian juga benda-benda angkasa lainnya seperti komet. Matahari sendiri juga berotasi pada sumbunya dengan arah rotasi sesuai dengan arah rotasi sebagian planet dan satelit. Periode rotasi pada bagian ekuator matahari adalah sekitar 34 hari., sedangkan rotasi di kutubnya memerlukan waktu sekitar 27 hari. Perbedaan itu dikarenakan matahari berbentuk gas, sehingga bagian ekuator dan bagian kutubnya mempunyai gerak yang berbeda.
Matahari adalah salah satu bintang di antara jutaan bintang yang menghiasi galaksi Bima Sakti. Matahari bukanlah bintang yang besar, tetapi karena letaknya dari bumi lebih dekat dibandingkan dengan bintang-bintang yang lain, maka matahari tampak seperti sebuah bola bercahaya yang besar, sedangkan bintang-bintang yang lain tampak seperti titik-titik bercahaya.
Sumber panas dan cahaya matahari berasal dari reaksi fusi, yaitu penggabungan inti-inti hidrogen dan helium pada suhu yang sangat tinggi. Suhu di pusat matahari adalah sekitar 35 juta derajat celcius. Panas ini merambat dari bagian dalam ke bagian luar bola matahari. Suhu di permukaan matahari adalah sekitar 6000 derajat celcius. Panas inilah yang dipancarkan ke ruang angkasa hingga akhirnya mencapai permukaan bumi.
Sumber: buku IPA FISIKA SMA TERPADU kelas 10 PENERBIT ERLANGGA PENULIS BOB FOSTER
(dengan pengubahan)